Hari / Tanggal : Rabu, 30 Juli 2025
Fase/Kelas : C / VI
Mata Pelajaran : Matematika, Bahasa Indonesia.
Matematika
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran : Murid dapat melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Bahasa Indonesia
CP: Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks (fiksi dan informasional) yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu menulis teks naratif dan surat untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Tujuan Pembelajaran: Murid dapat menulis informasi penting dalam teks narasi "Sejarah bahasa Indonesia".
Assalamualaikum wr wb
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
Matematika
1. Pecahan adalah bagian dari suatu kesatuan yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. Pecahan terdiri dari dua bagian:
· Pembilang (numerator): Angka yang ada di atas garis pecahan.
· Penyebut (denominator): Angka yang ada di bawah garis pecahan.
Contoh:3/4
· Pembilang = 3
· Penyebut = 4
Ini berarti "3 dari 4 bagian yang sama besar."
2. Jenis-jenis Pecahan
Pecahan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
· Pecahan Sejenis: Pecahan yang penyebutnya sama.
o Contoh: 1/4, 3/4, 2/4
· Pecahan Tak Sejenis: Pecahan yang penyebutnya berbeda.
o Contoh: 1/4, 1/3, 1/2
· Pecahan Campuran: Gabungan antara bilangan bulat dan pecahan.
o Contoh: 1 1/2
· Pecahan Desimal: Pecahan yang penyebutnya adalah kelipatan 10 (10, 100, 1000, dll).
o Contoh: 0.5 (1/2), 0.75 (3/4)
3. Operasi pada Pecahan
A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Sejenis
Untuk penjumlahan atau pengurangan pecahan sejenis, hanya pembilang yang dijumlahkan atau dikurangkan, sedangkan penyebutnya tetap sama.
Contoh Penjumlahan Pecahan Sejenis:
1/4 + 2/4 = (1 + 2)/4 = 3/4
Contoh Pengurangan Pecahan Sejenis:
3/5 - 1/5 = (3 - 1)/5 = 2/5
B. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Tak Sejenis
Untuk pecahan tak sejenis, kita harus mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebut pecahan-pecahan tersebut, kemudian menyamakan penyebutnya.
Contoh Penjumlahan Pecahan Tak Sejenis:
1/3 + 1/4
Cari KPK dari 3 dan 4, yaitu 12.
1/3 = 4/12 dan 1/4 = 3/12.
Jadi, 4/12 + 3/12 = 7/12.
BAHASA INDONESIA
Pertanyaan | Informasi jawaban di baris ke-... |
---|---|
Sejak kapan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional? | 1 |
Bahasa apa yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia? | 8 |
Mengapa bahasa Indonesia yang dipilih menjadi bahasa nasional, bukan bahasa dari penjajah Belanda? | 13 |
Mengapa bahasa Jawa tidak dipilih menjadi bahasa nasional meskipun jumlah penuturnya (pembicaranya) sangat besar? | 18 dan 19 |
Apa yang dimaksud dengan Lingua Franca? | 14 |
Mengapa bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa yang egaliter? | 20 |
- berikrar: v berjanji dengan sungguh hati; berteguh janji; mengakui (mengesahkan, membenarkan) kebenaran
- tumpah darah: tempat (daerah) kelahiran
- tekad: v kemauan (kehendak) yang pasti; kebulatan hati
- mengemban: v ki melaksanakan (tugas, cita-cita, kewajiban, dan sebagainya)
- mengukuhkan: v mengesahkan; menetapkan (tentang kedudukan, jabatan)
- kolonial: a berhubungan dengan sifat jajahan
- politik etis: pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Istilah lain: politik balas budi
- bumiputra: n anak negeri; penduduk asli
- lingua franca: n bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi di antara kelompok
- egaliter: a bersifat sama; sederajat
- penutur: n orang yang bertutur; orang yang berbicara; orang yang mengucap atau mengucapkan
- cikal bakal: orang yang menurunkan; nenek moyang
- tingkat tutur: variasi bahasa yang memiliki perbedaan antara penutur satu dengan penutur lain yang ditentukan oleh perbedaan kesopanan penutur terhadap mitra tuturnya
No. | Kata Baru | Arti Menurut Kamus | Tindakannya |
---|---|---|---|
1. | Lingua Franca | Bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi di antara kelompok masyarakat yang mempunyai bahasa yang berlainan. | Apabila kita bepergian ke luar negeri, akan mudah kalau kita dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Di banyak negara di dunia, bahasa Inggris telah diakui sebagai lingua franca internasional. |
2. | Tumpah darah | empat (daerah) kelahiran | Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia |
3. | Bumiputera | Anak negeri; penduduk asli | Tirto Adhi Soerjo menjadikan surat kabar sebagai penyambung persaudaraan antara rakyat bumiputera |
4. | Politik etis | Pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Istilah lain: politik balas budi | Berkat politik etis memunculkan golongan elit baru yaitu kaum terdidik yang kemudian mendirikan berbagai perkumpulan seperti Budi Utomo, Indische Partij, dan Sarekat Islam. |
Kesimpulan:
Alhamdulillah kegiatan pembelajaran pada hari ini berjalan dengan tertib dan lancar. Murid dapat membedakan macam macam pecahan dengan baik, namun ada beberapa murid yang masih kurang teliti dalam menghitung pecahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar