Materi Kelas 6
Hari/Tanggal : Selasa 6 Februari 2024Tema : 7 (Kepemimpinan)
Subtema : 2 (Pemimpin Idolaku)
Pembelajaran : 5
Mata Pelajaran : Bhs Indonesia (3.3), SBDP (3.3), PKN
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu memperagakan gerak tari daerah berpasangan dengan benar.
2. Siswa menyusun teks pidato dengan baik.
3. Siswa dapat berpidato dengan percaya diri.
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
Apakah menjaga persatuan dan kesatuan hanya tugas pemimpin saja? Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan?
Ayo Berdiskusi
Kemarin kamu sudah membaca tentang kisah Sudin yang berangkat ke kota untuk mengikuti lomba pidato. Sudin harus berada di kota tersebut selama beberapa hari. Perlombaan berlangsung selama tiga hari. Panitia kegiatan telah menyediakan penginapan untuk seluruh peserta.
Di malam pertama, Sudin harus mengikuti acara budaya yang digelar di sebuah ruangan besar. Sudin bertemu dengan beberapa siswa se-Indonesia. Sudin takjub karena mereka membawakan kesenian yang beragam.
Dua orang peserta menampilkan tari daerah secara berpasangan. Mereka menampilkan tari Piring. Sudin memperhatikan dengan cermat penampilan kedua penari. Sudin memperhatikan keunikan dari tari Piring yang dipertunjukkan.
Tari Piring berasal dari Sumatera Barat. Dalam melakukan gerakan, penari menggunakan piring sebagai properti tari. Piring diletakkan pada telapak tangan, lalu digerakkan ke berbagai arah tanpa jatuh. Inilah keunikan tari Piring. Keunikan lain adalah penari melakukan gerak di atas pecahan piring tanpa terlihat sakit dan tetap menari dengan lincah.
Ayo Membaca
Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan yang harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik. Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias, properti, dan iringan.
1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.
Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti tertentu.
2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana tari disesuaikan dengan konsep, tema, karakter, dan bentuk tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri sebuah peran atau tokoh. Tata busana juga memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.
3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya. Alat-alat rias yang digunakan meliputi bedak, lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.
4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari dapat berupa permainan alat-alat musik modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa bunyi yang berasal dari gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian.
5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari. Properti tari dapat berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain. Pemilihan properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.
6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya. Tempat pertunjukan tari biasa disebut panggung. Secara umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas tertutup diadakan di dalam ruang kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan, halaman rumah, atau bahkan di jalan.
Ayo Mencoba
- Lihatlah sebuah video tari daerah yang dilakukan secara berpasangan.
- Perhatikan keunikan unsur-unsur tari tersebut.
- Tuliskan hasil pengamatanmu, lalu bacakan di depan teman-temanmu. Kumpulkan tulisanmu kepada Bapak/Ibu Guru.
Tari Piring | |
---|---|
Unsur Tari | Keterangan |
Gerak | Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase, yaitu gerak awal yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai. Bagian tengah terdiri atas gerak mencangkul sampai gerak menampih padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak menginjak pecahan kaca. |
Tata Busana | Busana yang dikenakan para pria terdiri dari atasan lengan lebar berhias renda benang emas (busana rang mudo), celana dengan bagian tengah berukuran besar (saran galembong), kain songket (sisamping), ikat pinggang dari kain songket (cawek songket), serta penutup kepala berbentuk segitiga (destar). Busana yang dikenakan para penari wanita terdiri atas baju kurung dari kain satin atau beludru, bawahan kain songket, selendang, penutup kepala berbentuk tanduk khas Minang (Tikuluak tanduak balapak), serta aksesoris berupa kalung gadang, anting, dan kalung rambai. Pakaian yang digunakan para penaripun tersebut harus berwarna cerah dan sarat dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan. |
Tata Rias | Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang akan dimainkannya. |
Iringan Tari | Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah talempong, gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring yang dipegang. |
Properti Tari | Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. |
Tempat Pertunjukan | Tari piring dipentaskan pada upacara adat, upacara pernikahan, upacara setelah panen padi maupun hasil bumi lainnya, khitanan dan pengangkatan penghulu. Biasanya tari piring dipertunjukan di tempat terbuka. |
Semangat bermusyawarah untuk mufakat yang telah dilakukan oleh warga sekolah Sudin merupakan pencerminan dari pengamalan sila keempat Pancasila “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Dalam kelompokmu, ayo sampaikan contoh-contoh kegiatan bermusyawarah di lingkungan sekitarmu. Tuliskan hasil diskusimu dalam bentuk tabel seperti berikut.
Semangat kekeluargaan | Musyawarah | Gotong Royong |
---|---|---|
|
|
|
Dalam kehidupanmu di sekolah, musyawarah sangatlah penting. Kalian bisa bermusyawarah dalam berbagai kegiatan. Namun, ada kalanya kalian tidak dapat melakukan musyawarah. Salah satunya ketika kalian mengerjakan tes atau ujian.
Diskusikanlah dengan kelompokmu tentang kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan musyawarah dan kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan sendiri. Tulislah hasilnya dalam bentuk tabel seperti berikut
Kegiatan yang Dilakukan dengan Bermusyawarah | Kegiatan yang Tidak Dapat Dilakukan dengan Bermusyawarah |
---|---|
|
|
Ayo Membaca
Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur
Ida, teman sebangku aku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia hidup bersama ibu dan adiknya.
Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.
Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin, saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.
Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.
Ida tak bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.
“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin” rayunya.
Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi, ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.
Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut.
“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan” katanya kepada Gugut.
“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa” kata Gugut.
“Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apa pun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.
Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.
Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang cerita di atas. Berikan pertanyaanmu kepada teman di sebelahmu untuk dijawab. Tulislah pertanyaanmu pada tempat di bawah ini.
- Siapa saja tokoh pada cerita di atas? (Aku, Ida, Gugut, Ibu Tati, dan teman yang lainnya)
- Bagaimana sifat Ida? (Ida tidak banyak bicara pandai, dan sederhana)
- Mengapa Ida dipilih menjadi ketua kelas? (Ida pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas)
- Siapa yang mengikuti ulangan matematika?(Aku, Ida, Gugut, dan teman lainnya)
- Bagaimana sifat Gugut?(Gugut malas belajar dan senang memaksa)
- Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?(Gugut berusaha mencontek dari Ida)
- Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta jawaban?(Ida tidak memberika jawaban yang diminta Gugut)
- Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?(Menurut Ida mencontek merupakan tindakan tidak jujur dan dapat disebut dengan korupsi kecil-kecilan)
- Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari cerita di atas? (Ketika melaksanakan ulangan kita harus jujur dan berusaha sendiri)
- Sikap apa yang perlu aku contoh pada cerita di atas? (Sikap jujur)
Ayo Berlatih
Kamu dan teman-temanmu sudah berlatih menilai pidato. Sekarang, buatlah teks pidato tentang pentingnya bergotong royong. Gunakanlah struktur yang sudah ditentukan.
Teks pidato harus memuat:
1. Salam pembuka
Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan lain-lain)
2. Pendahuluan
Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di lingkungan, yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu untuk membaca.
3. Inti
Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
5. Penutup
Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
6. Salam penutup
Berisikan kalimat salam penutup, seperti ‘terima kasih’.
Topik : Pentingnya Gotong Royong
1. Salam Pembuka
Assalamualaikum Wr Wb.
2. Pendahuluan
Gotong royong atau kerja bakti merupakan satu hal yang sangat positif, dimana dengan adanya gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa toleransi antar warga atau antar sesama akan semakin tinggi. Masyarakat Indonesia dikenal senang membantu dan bahu membahu. Salah satu bukti dari kebiasaan saling membantu yang dimiliki orang Indonesia adalah adanya budaya gotong royong.
3. Inti
Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan. Melalui budaya gotong royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar individu dalam suatu lingkungan masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan. Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan cara gotong royong maka kerukunan hidup antar anggota masyarakat akan semakin terjalin kuat.
4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
Sebagai contoh pada saat terjadi bencana alam setiap orang berusaha untuk mengumpulkan dana dan membenahi sarana yang rusak serta membantu pihak keamanan untuk mencari korban. Para warga akan secara otomatis sigap dalam membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dengan kebersamaan segala masalah dapat diatasi.
Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita untuk bersosialisasi dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita. Marilah kita lanjutkan dan kita kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat menghadapi globalisasi yang sedang terjadi saat ini.
5. Penutup
Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong royong. Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong royong bermanfaat untuk membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa persatuan dan kesatuan, serta menghemat biaya.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.
6. Salam Penutup
Wasalamualaikum wr.wb
Ayo Renungkan
Setelah belajar di hari ini, coba renungkan.
1.Apa yang kamu pelajari?
Hari ini saya telah mempelajari : Unsur-unsur tari daerah, contoh-contoh penerapan nilai-nilai persatuan dan kesatuan, unsur-unsur teks pidato, dan membuat teks pidato
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk mengamalkan nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari?
Untuk mengamalkan nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan mengerjakan pekerjaan secara bersama-sama sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan dan cepat selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar