Materi Kelas 6
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Agustus 2023
Tema : 2 (Persatuan Dalam Perbedaan)
Subtema : 2 (Bekerjasama Mencapai Tujuan)
Pembelajaran : 4
Mata Pelajaran : PKN 3.2, IPS 3.2
Tema : 2 (Persatuan Dalam Perbedaan)
Subtema : 2 (Bekerjasama Mencapai Tujuan)
Pembelajaran : 4
Mata Pelajaran : PKN 3.2, IPS 3.2
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi dengan baik.
2. Memahami makna dari persatuan dan kesatuan dengan tepat.
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
MATERI PEMBELAJARAN
Ayo Membaca
Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui pertempuran, namun juga dilakukan melalui jalur diplomasi, perjanjian, dan perundingan, seperti Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Roijen, dan Konferensi Meja Bundar (KMB). Amati gambar dan baca teks dalam hati.
Perjanjian Linggarjati (15 November 1946-25 Maret 1947)
Perjanjian Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Perjanjian tersebut ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947. Hasil Perundingan:
Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatra dan Madura.
Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/ Persemakmuran. Perjanjian Linggarjati ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.
Pelanggaran Perjanjian
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini. Pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I.
Perjanjian Renville (8 Desember 1947 – 17 Januari 1948)
Perjanjian ini dilakukan antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat (USS Renville), yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Perjanjian renville
Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947. Perundingan ini ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin. Delegasi Kerajaan Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Widjojoatmodjo. Hasil Perundingan:
Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
Disetujuinya sebuah garis yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.
TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur
Perjanjian Roem-Roijen (14 April 1949 - 7 Mei 1949)
Perjanjian ini dimulai pada tanggal 14 April 1949 dan ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Nama perjanjian ini diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan Herman van Roijen.
Tujuan perjanjian ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum KMB di Den Haag. Hasil Pertemuan:
Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB.
Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang.
Konferensi Meja Bundar (23 Agustus 1949 - 2 November 1949)
Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB):
Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan.
Akan dibentuk Uni Indonesia- Belanda.
RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
Setelah membaca teks di atas, lengkapi peta pikiran berikut dengan menggunakan kalimat efektif! 1. Peta Pikiran Perjanjian Linggarjati
Apa :
Perjanjian Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat Mengapa :
Diadakannya perundingan Linggarjati dilatarbleknagi oleh masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia Siapa :
Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn, Inggris diwakili oleh Lord Killearn.
Perjanjian
Linggarjati
Bagaimana :
Belanda mengakui secara de facto wilayah RI dan meninggalkan wilayah RI. Sepakat membentuk RIS dan tergabung dalam Persemakmuran. Di Mana :
Linggarjati-Jawa Baat
Kapan :
15 November 1946-25 Maret 1947
2. Peta Pikiran Perjanjian Renville
Apa :
Perjanjian Linggarjati adalah perjanjian antara Indonesia dan pemerintah Belanda Mengapa :
Perundingan Linggarjati sudah tidak diakui oleh kedua belah pihak Siapa :
Pemerintah Indonesia, Pemerintah Belanda dan Komisi Tiga Negara (KTN).
Perjanjian
Renville
Bagaimana :
Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra. Disetujuinya sebuah garis yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. TNI harus ditarik mundur. Di Mana :
Kapal perang Amerika Serikat (USS Renville)
Kapan :
8 Desember 1947 – 17 Januari 1948
3. Peta Pikiran Perjanjian Roem-Roijen
Apa :
Perjanjian Linggarjati adalah perjanjian antara Indonesia dan pemerintah Belanda Mengapa :
Terjadinya serangan dari pihak Belanda terhadap Indonesia setelah kemerdekaan Siapa :
Mohammad Roem dan Herman van Roijen.
Perjanjian
Roem-Roijen
Bagaimana :
ABRI dan tentara Belanda menghentikan semua aktivitas, Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB dan dikembalikan ke Yogyakarta. Di Mana :
Hotel Des Indes, Jakarta
Kapan :
14 April 1949 - 7 Mei 1949
4. Peta Pikiran Konferensi Meja Bundar
Apa :
KMB adalah perjanjian antara Indonesia dan pemerintah Belanda Mengapa :
Kegagalan Belanda untuk meredam kemerdekaan Indonesia dan adanya kecaman dari dunia internasional Siapa :
Indonesia dipimpin Drs. Moh Hatta, BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dan Belanda dipimpin oleh Mr. Van Marseveen. Dari PBB dipimpin oleh Crittchlay.
Perjanjian
Konferensi Meja Bundar
Bagaimana :
Belanda mengakui RIS. Status Irian Barat akan diselesaikan. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda. RIS mengembalikan hak milik Belanda, dan Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh RIS. Di Mana :
Den Haag Belanda
Kapan :
23 Agustus 1949 - 2 November 1949
Ayo Mencoba
Pada pembelajaran sebelumnya, kamu dan kelompokmu telah merancang naskah drama tentang makna dan manfaat persatuan dan kesatuan.
Apa makna persatuan dan kesatuan menurut pendapatmu?
Rasa persatuan dan kesatuan menurutku dapat meningkatkan rasa persahabatan, kekeluargaan dan tolong menolong antar sesama dan meningkatkan rasa nasionalisme atau cinta tanah air
Apa contoh sikap yang menunjukkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari? Jelaskan!
Contoh sikap yang menunjukan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari hari antara lain :
Hidup rukun antara sesama manusia, saling tolong menolong jika ada yang membutuhkan pertolongan.
Selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Ikut serta dalam kegiatan desa, seperti gotong royong, kerja bakti, ronda, dan acara desa lainnya.
Menjaga keamanan dan perdamaian di sekitar lingkungan bermasyarakat.
Ikut serta dalam kegiatan pembangunan yang di selenggarakan pemerintah.
Apa manfaat dari persatuan dan kesatuan?
Manfaat Persatuan dan Kesatuan adalah bisa mengatasi semua perbedaan yang timbul dengan penuh kesadaran. Pembangunan nasional akan berjalan lebih lancar, aman, dan baik. Supaya tidak terjadi perpecahan bangsa dan keutuhan terus terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar