Selasa, 03 Oktober 2023

Materi Ajar, Rabu 4 Oktober 2023

 Hari/Tanggal : Rabu, 4 Oktober 2023

Tema : 4 (Globalisasi)

Subtema : 1 (Globalisasi di sekitarku) 

Pembelajaran : 6 dan MTK

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (3.4), IPA (3.4), MTK 3.4

Tujuan Pembelajaran :

1. siswa mampu menuliskan informasi penting berdasarkan teks eksplanasi dengan baik

2. Siswa mampu menceritakan keberagaman kegiatan ekonomi dilingkungan sekitar dengan baik. 

3. Siswa mampu memahami luas lingkaran dengan baik. 

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...

Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.

RINGKASAN MATERI


Ayo Membaca
Amati gambar berikut dengan teliti, dan baca teks eksplanasi di bawahnya dalam hati.
Listrik Mati
Listrik memiliki peran penting di era globalisasi. Globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang didukung oleh peran listrik sebagai sumber energi di dalamnya. Kehidupan warga dunia saat ini menjadi sangat dekat dengan listrik. Listrik menjadi bagian kehidupan dalam keseharian yang tidak terpisahkan. Sehingga, saat arus listrik di rumah mendadak terputus, biasa kita sebut sebagai mati lampu, kejadian tersebut menjadi hal yang cukup mengganggu. Faktor apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan negara yang mengurus bidang kelistrikan sesungguhnya juga tidak menyukai kejadian mati lampu apalagi padam dalam waktu yang cukup lama. Karena hal tersebut akan sangat mengganggu berjalannya proses Pembangkit–Transmisi–Distribusi energi listrik. Faktor-faktor penyebab mati lampu antara lain adalah: Ketidaksiapan pembangkit, gangguan transmisi atau gangguan distribusi. Faktor yang berpengaruh bisa dari luar dan dari dalam. Faktor luar yaitu: gangguan alam seperti petir, pohon, dan hewan yang menyentuh jaringan, atau galian yang menyebabkan kabel tanah rusak. Sedangkan faktor dalam terjadi pada gangguan komponen dan peralatan yang terpasang pada jaringan.

Nah, kita sebagai warga masyarakat pengguna listrik, tentunya dapat membantu untuk mencegah terjadinya faktor luar guna menghindari terjadinya mati lampu. Mari kita bersama-sama ikut menjaga keberadaan listrik di tengah kita.

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan teks. Diskusikan bersama teman untuk mendapatkan jawaban yang lengkap dan tepat.

1. Apa topik/gagasan utama bacaan di atas?
Faktor penyebab mati lampu.
2. Apa saja penyebab terputusnya aliran listrik dari stasiun pembangkit hingga ke rumah warga?
Faktor dari luar seperti gangguan alam, pohon, dan hewan. Serta faktor dalam seperti gangguan komponen dan peralatan yang terpasang pada jaringan.
3. Bagaimana mencegah terjadinya mati lampu?
Masyarakat hendaknya mencegah faktor luar terjadi, seperti emotong sendiri atau melapor ke PLN jika menemukan pohon yang berisiko mengganggu jaringan listrik. Tidak menyadap (mencuri) jaringan listrik. Tidak merusak jaringan listrik dengan sengaja, dan Melarang anak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik

Ayo Menulis
Tuliskan informasi tersebut dalam bentuk gambar berseri berikut. Perhatikan pengunaan kosakata baku dan kalimat efektif.
Gambar Seri
Halaman 1 : (Judul)
Mati Lampui
Halaman 2 : Pernyataan Umum
Listrik memiliki peran penting di era globalisasi.
Halaman 3 : Deret Penjelas
PLN tidak menyukai mati lampu karena dapat mengganggu  proses Pembangkit-Transmisi-Distribusi listrik.

Faktor penyebab mati lampu yaitu ketidaksiapan pembangkit, gangguan transmisi, atau gangguan distribusi. Faktornya bisa dari luar yaitu gangguan alam seperti petir, pohon, dan hewan. Serta faktor dalam seperti gangguan komponen dan peralatan pada jaringan.
Halaman 4 : Kesimpulan dan pesan/pendapat pribadi penulis
Listrik berperan penting dalam kehidupan warga dunia saat ini. Sebagai pengguna listrik, kita hendaknya membantu mencegah faktor luar agar tidak terjadi mati lampu.

Ayo Berdiskusi
Mainkan teks drama sederhana berikut di depan kelas.
Lani adalah siswa kelas 5 SD Nusantara. Ia dikenal sebagai anak yang pintar dan rajin membaca. Ia juga rajin sekolah dan selalu menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu. Nilai-nilai ulangannya selalu berada di atas rata-rata nilai teman-teman di kelas. Selain itu, ia juga sangat ramah, ceria, dan suka membantu teman-teman yang mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas sekolah.

Hingga pada suatu hari, Lani sedang memakan bekal sekolahnya di kantin sekolah, Beni datang mendekatinya.
Beni: Lani, kuemu tampak enak, sini aku mau kuemu.
Lani: Ini setengah saja ya, karena aku lapar, tadi pagi aku bangun kesiangan jadi tidak sempat sarapan.
Beni: Sini bagi... pokoknya kau harus berikan kuemu! Lihat tuh baju seragammu sangat kumal, sepatumu juga sobek. Berikan kuemu!!

Lani tertegun mendengar perkataan Beni. Ia baru menyadari, bahwa dirinya memang hanya seorang anak miskin penjaja kue keliling. Ayahnya pekerja serabutan yang tidak menentu penghasilannya. Lani memandangi sepatunya yang tampak mulai menganga, juga seragam sekolahnya yang tidak lagi terlihat warna aslinya.

Sejak hari itu, Lani kemudian menjadi anak yang pemurung, ia tampak selalu sedih dan tidak lagi bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Diskusikan pertanyaan berikut bersama teman dalam satu kelompok kecil.
1. Bagaimana karakter tokoh Lani dan Beni?
Karakter Lani yaitu ramah, ceria, dan suka membantu teman. Karakter Beni yaitu suka meremehkan orang lain.
2. Bagaimana sikap Beni kepada Lani? Apa yang seharusnya Beni lakukan? Jelaskan dan berikan alasan!
Beni merendahkan Lani. Beni seharusnya menghargai kekurangan Lani atau bahkan membantunya dengan membelikan Lani sepatu dan seragam baru. Seharusnya Beni paham bahwa Lani anak yang baik hati dan suka membantu teman.
3. Bagaimana sikap Lani setelah Beni menghinanya? Apa yang sebaiknya Lani lakukan? Jelaskan dan berikan alasan!
Lani seharusnya tetap percaya diri meski Beni meremehkannya  karena sesungguhnya Tuhan tidak hanya memberikan manusia kekurangan, tetapi kelebihan yang tidak semua orang memilikinya.

Kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan dengan bakat serta potensi yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan dan perbedaan ekonomi tersebut hendaknya tidak menjadi sumber perpecahan. Perbedaan tersebut juga tidak perlu mempengaruhi rasa percaya diri.

Terus berusaha, kenali potensi diri, kembangkan bakat yang dimiliki untuk menutupi kekurangan diri, serta selalu tampil percaya diri. Hidup saling menghargai dan saling membantu tentunya akan menjadi modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar