Minggu, 26 Oktober 2025

Materi Ajar, Senin 27 Oktober 2025

 Hari / Tanggal       : Senin, 27 oktober 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : Matematika, Bahasa Indonesia.

Matematika

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uangMereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPBPeserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)

Tujuan Pembelajaran : Murid dapat memahami cara membaca Rasia bilangan dengan baik. 

Bahasa Indonesia

Capaian Pembelajaran: 

Murid mampu menganalisis informasi dan nilai-nilai dari teks sastra (legenda) dan informasional (catatan perjalanan, teks museum). Murid mampu menemukan dan mengidentifikasi informasi pada fitur grafis (grafik), serta menulis teks laporan untuk menjelaskan hasil pengamatan

Tujuan Pembelajaran: 

Murid dapat :

1. Memahami isi legenda "Putri Komodo" dan mengidentifikasi majas yang digunakan.

2. Menganalisis catatan perjalanan untuk membedakan informasi yang bersifat fakta dan opini.

3. Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung (dan sebaliknya) sesuai konteks.

4. Menganalisis data dari grafik dan menyajikannya kembali dalam bentuk kalimat informatif.

5. Menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan ke museum atau tempat bersejarah dengan struktur yang baik

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.


BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA





FAKTA DAN OPINI

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Fakta dan Opini Teks “Taman Nasional Tanjung Puting”. Tujuan pembelajaran kali ini adalah Ppeserta didik memahami inti dari catatan perjalanan dengan menjawab pertanyaan, membedakan opini dan fakta, dan mencari makna dari kosakata baru.

Pada kegiatan ini peserta didik menjelaskan ide pokok dan banyak ide pendukung dari sebuah teks sastra dan informasional yang terus meningkat sesuai jenjangnya. Mengidentifikasi dan memahami kata-kata yang memiliki makna jamak yang sering digunakan sehari-hari (misalnya keberagaman, warisan) dan kata-kata baru (misalnya globalisasi) pada teks sesuai jenjangnya dengan menggunakan petunjuk visual dan konteks kalimat yang mendukung.
Bertemu Orang Utan di Taman Nasional Tanjung Puting
Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dalam kehidupan nyata. Kebenaran yang dikandung dalam fakta ini sudah terbukti dan terverifikasi. Oleh karena itu saat dihadapkan dengan fakta, tidak ada orang yang bisa membantahnya. Misalnya, ketika seseorang mengatakan bahwa matahari terbit dari timur, kita tidak bisa membantahnya karena hal itu benar-benar terjadi.

Berbeda dengan kalimat fakta yang mengandung kebenaran yang sudah terbukti, kebenaran dalam opini belum terbukti, karena kalimat opini mengandung pendapat, pandangan, gagasan, sikap, saran atau solusi penulis terhadap sebuah masalah atau kejadian yang sedang dibahas dalam artikelnya. Sekalipun demikian, bila sebuah opini pada akhirnya terbukti kebenarannya, maka opini tersebut berubah menjadi fakta.

Apakah kalian suka catatan perjalanan itu? Sekarang, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini, ya!
1. Mengapa penulis sangat ingin mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting?
Penulis ingin mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting karena pernah membaca tentang peneliti yang mengadvokasi pelestarian orang utan dan hutan hujan tropis.
2. Mengapa penulis mengatakan bahwa perjalanannya istimewa? Jelaskan dengan kata-katamu sendiri!
Perjalanan tersebut istimewa karena mereka tidak menginap di penginapan, tetapi di rumah perahu yang disebut kelotok.
3. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pusat rehabilitasi orang utan?
Kegiatan pusat rehabilitasi orang utan antara lain merawat orang utan yang menjadi korban kejahatan (misalnya dengan memberi makan) dan kemudian melepaskan mereka kembali ke habitat aslinya.

Mengelompokkan Informasi
Supaya lebih memahami suatu teks atau wacana, kalian bisa mengelompokkan informasi yang terdapat di dalamnya. Pengelompokan bisa dilakukan berdasar kejadian kronologis, atau berdasar tempat kejadiannya. Pengelompokan ini juga akan membantu kalian memahami bacaan. Coba lengkapi tabel di bawah ini dengan informasi yang kalian dapatkan dari catatan perjalanan di halaman sebelumnya. 
Hari KeTempatInformasi atau Peristiwa Penting
1.Tanjung Harapan
  1. Bertemu Gundul dan orang utan lain di tempat pemberian makan. Melihat Bekantan. 
  2. Makan malam dengan kunang-kunang
1.Tanjung Puting
  1. Melihat bekantan
  2. Melihat burung Rangkong
2.Pondok Tanggul
  1. Melihat orang utan bersantai di pohon: Rini dan dua bayinya bernama Ricak dan Robby. 
  2. Tidak ada orang utan yang datang saat pemberian makanan
2.Camp Leakey
  1. Adik penulis mengeluh capek ketika harus berjalan dari dermaga ke tempat pemberian makan. 
  2. Bertemu dengan Tom, orang utan yang dikenal sebagai penguasa hutan. 
  3. Mengunjungi pusat informasi tentang orang utan. 
  4. 97% DNA oramg utan sama dengan DNA manusia. 
  5. Melihat rumah Prof. Birute Galdikas, orang yang pertama kali meneliti orang utan di Tanjung Puting. 
  6. Melihat gerhana bulan dari dek kelotok
3.Desa Sekonyer
  1. Melihat-lihat desa tempat bermukimnya penduduk yang sebelumnya tinggal di dalam taman nasional. 
  2. Di sini turis dapat membeli kerajinan tangan hasil karya penduduk.

Opini atau Fakta
Baca dengan saksama pernyataan dari catatan perjalanan di atas dan tentukan apakah kalimat tersebut opini atau fakta. Beri tanda centang di kolom yang sesuai.
No.PernyataanOpiniFakta
1.Perjalanan ini istimewa karena kami menginap di rumah perahu atau kelotok.-
2.Tom, orang utan di Camp Leakey, memiliki kekuatan setara delapan orang dewasa.-
3.Prof. Birute Galdikas pertama kali meneliti orang utan di Tanjung Puting pada tahun 1971.-
4.Pemandangan malam di hutan tampak indah.-
5.Penduduk Desa Sekonyer awalnya tinggal di dalam taman nasional, tapi kemudian dipindah ke lokasi ini.tanda -

Kosakata Baru dalam Bacaan “Bertemu Orang Utan”
  1. taman nasional: kawasan pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata
  2. kelotok: n perahu bermotor (di daerah Kalimantan Selatan) terbuat dari kayu untuk kendaraan sungai
  3. dermaga: n tembok rendah yang memanjang di tepi pantai menjorok ke laut di kawasan pelabuhan (untuk pangkalan dan bongkar muat barang); kade
  4. mengadvokasi: melakukan pembelaan
  5. tanah gambut: Tan tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan rawa, kurang subur
  6. pemandu wisata: orang yang pekerjaannya mendampingi wisatawan dengan mengatur perjalanan dan memberi penjelasan tentang tempat yang dikunjungi; orang yang bertugas memandu wisatawan; pramuwisata
  7. habitat: n Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli, n Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi
  8. polusi cahaya: lampu dan cahaya buatan yang membuat langit terlalu terang sehingga bintang tidak terlihat
  9. endemik: berkenaan dengan spesies organisme yang terbatas pada wilayah  geografis tertentu

Demikian pembahasan mengenai Fakta dan Opini Teks “Taman Nasional Tanjung Puting” Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud

Penerapan Rasio dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Membandingkan Jumlah
    Menentukan rasio jumlah buah-buahan, seperti rasio jeruk terhadap lemon dalam semangkuk buah. 
  • Membandingkan Harga
    Memilih paket bibit pohon yang lebih murah dengan menghitung rasio harga per bibit, seperti harga satu bibit. 
  • Resep Masakan
    Menentukan takaran bahan-bahan agar sesuai dengan proporsi yang diinginkan, misalnya rasio tepung dan telur untuk kue. 
Contoh Soal dan Pembahasan 
  • Soal
    Di sebuah sekolah, terdapat 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Tentukan rasio siswa laki-laki terhadap siswa perempuan!
  • Pembahasan:
    • Rasio laki-laki : perempuan adalah 10 : 15.
    • Sederhanakan rasio dengan membagi kedua angka dengan 5: 10/5 : 15/5 = 2 : 3.
    • Jadi, rasio siswa laki-laki terhadap perempuan adalah 2 berbanding 3.
    Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut ini;


Baiklah untuk minggu ini hanya itu saja yang dapat ibu sampaikan. Ibu ucapkan terimakasih atas perhatiannya. Tetap semangat dan tetap istiqomah untuk melaksanakan shalat 5 waktu berjamaah dan tepat waktu ya sholeh sholehah:)


Wassalamualaikum wr.wb



Kamis, 23 Oktober 2025

Materi Ajar, Jumat 24 Oktober 2025

Hari / Tanggal       : Jumat, 24 oktober 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : Ipas

CP IPAS

Merefleksikan sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; menganalisis hubungan antar komponen biotik dan abiotik, serta pengaruhnya terhadap ekosistem; menjelaskan fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; menghasilkan upaya penghematan energi,  serta  pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; menjelaskan sistem tata surya, serta kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; menjelaskan letak dan kondisi geografis negara Indonesia dengan menggunakan peta konvensional/digital; meninjau sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; menemukan keragaman budaya nasional dalam konteks kebhinekaan berdasarkan pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayah tempat tinggal; serta menerapkan kegiatan ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar.

Tujuan Pembelajaran: Murid mampu mengidentifikasi Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia

Apa kabar anak sholih sholihah

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!


IPAS

 Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja. Kedatangan bangsabangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, lama-kelamaan, rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena niat jahat bangsa-bangsa Eropa itu mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia. Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Ayo simak video berikut ini:


1. Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511, terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Maka, terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis. Perlawanan tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
  2. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
  3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636). Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.
Perlawanahan antara Aceh dan Portugis berlangung terus tetapi tidak brhasil mengalahkann sampai akhirnya Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641. VOC bermaksud menjadikan Malaka menjadi pelabuhan yang ramai dan menghidupkan kembali perdagangan seperti yang pernah dialami Malaka sebelum kedatangan Portugis dan VOC.

2. Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenangwenang.

Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.
Sultan Baabullah
Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun). Pada tahun 1574, benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai tahun 1975.

Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan di atas, isilah kolom-kolom berikut sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan dari bacaan!
Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis
Alasan Ternate melakukan perlawananTernate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang.
Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:a. Aceh:
  1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528)
  2. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568)
  3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636)

b. Ternate:
Sultan Hairun dan Sultan Baabullah
Hasil perlawanana. Aceh
  1. Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
  2. Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.

b. Ternate
Benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetapdi Timor Timur. 

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Soekarno membacakan teks proklamasi dengan didampingi Mohammad Hatta, menandai secara resmi kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang. Setelah teks dibacakan, bendera Merah Putih dikibarkan untuk pertama kalinya diiringi lagu "Indonesia Raya". 
Rangkuman peristiwa proklamasi
  • Penyusunan teks proklamasi: Teks proklamasi disusun pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Para penyusunnya adalah Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo.
  • Penyampaian teks: Naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik dan diperlihatkan kepada Soekarno untuk ditandatangani.Pembacaan proklamasi: Tepat pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks proklamasi di hadapan para hadirin yang berkumpul di halaman depan rumahnya.Pengibaran bendera: Sesaat setelah pembacaan, bendera Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati dikibarkan pertama kali diiringi dengan lagu "Indonesia Raya".Penyebaran berita: Berita proklamasi kemudian disebarkan ke seluruh dunia melalui berbagai media, seperti surat kabar, radio, telegram, dan pamflet.

Sekian materi pembelajaran pada hari ini, jangan lupa belajar dirumah dan sholat lima waktu ya. 


Kesimpulan

Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Murid sudah mampu menceritakan peristiwa sebelum kemerdekaan Indonesia terjadi dengan baik. 

Rabu, 22 Oktober 2025

Materi Ajar, Kamis 23 Oktober 2025

 Hari / Tanggal       : Kamis, 23 oktober 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : Pendidikan Pancasila, Seni Rupa

Pancasila

Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.

Tujuan Pembelajaran : 

Menjelaskan pengertian norma hukum, agama, kesusilaan, dan sopan santun.

Memberikan contoh penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari pentingnya norma untuk menciptakan ketertiban dan kerukunan hidup.

Seni Rupa

Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.


Tujuan Pembelajaran: 

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian menganyam. 




Assalamualaikum wr.wb

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya... 
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.


Materi Ajar Pendidikan Pancasila

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk masing-masing norma:
  • Sumber: 
    Ajaran dan wahyu Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Tujuan: 
    Mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia, serta menjaga hubungan spiritual. 
  • Sanksi: 
    Dosa atau siksa di akhirat jika dilanggar, serta pahala bagi yang mematuhi. 
  • Contoh: 
    Melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing, menghormati hari raya agama lain. 
2. Norma Hukum 
  • Sumber: Peraturan dan undang-undang yang dibuat oleh negara.
  • Tujuan: Mengatur tata tertib dalam masyarakat agar tercipta keadilan.
  • Sanksi: Sanksi hukum yang tegas, mengikat, dan memaksa jika dilanggar.
  • Contoh: Menaati peraturan lalu lintas, membayar pajak, tidak mencuri.
  • Sumber: Hati nurani dan kesadaran individu tentang benar dan salah. 
  • Tujuan: Pedoman hidup untuk membedakan perilaku baik dan buruk, menjaga hubungan baik antarindividu. 
  • Sanksi: Sanksi sosial seperti celaan, penyesalan, atau penurunan nilai diri di mata masyarakat. 
  • Contoh: Berperilaku jujur, menghormati orang tua, berbuat baik terhadap sesama. 
  • Sumber: Pandangan dan kebiasaan masyarakat tentang sopan santun yang berlaku di suatu lingkungan. 
  • Tujuan: Mengatur pergaulan agar saling hormat menghormati dalam masyarakat. 
  • Sanksi: Sanksi sosial berupa dicela atau dianggap tidak sopan oleh masyarakat. 
  • Contoh: Berbahasa sopan kepada orang tua, mengucapkan salam, menghargai orang berbicara, tidak menyerobot antrean. 



SENI RUPA

๐Ÿ”Ž Pengertian Menganyam

Menganyam adalah teknik membuat karya seni atau kerajinan tangan dengan cara menyusun dan menyilangkan bahan secara teratur membentuk pola tertentu.

๐ŸŽฏ Tujuan Pembelajaran

  • Mengenal teknik dasar menganyam.

  • Mengembangkan kreativitas dan ketelitian.

  • Menghargai karya seni berbasis budaya lokal.

๐Ÿงต Bahan dan Alat Anyaman

Bahan alami:

  • Daun pandan

  • Daun kelapa

  • Bambu

  • Rotan

Bahan buatan:

  • Kertas warna

  • Pita plastik

  • Sedotan

  • Kain perca

Alat bantu:

  • Gunting

  • Lem

  • Penggaris

  • Pensil/pulpen

๐Ÿ› ️ Teknik Dasar Menganyam

  1. Teknik Lurus (Horizontal-Vertikal):

    • Pola anyaman saling menyilang antara garis lurus mendatar dan tegak.

    • Contoh: anyaman tikar, hiasan dinding.

  2. Teknik Diagonal:

    • Pola anyaman membentuk garis miring atau sudut.

    • Lebih sulit dari teknik lurus.

  3. Teknik Motif (Pola Gambar):

    • Menggabungkan warna dan bentuk untuk membentuk gambar tertentu.

    • Digunakan untuk karya seni dekoratif.

๐Ÿ–ผ️ Contoh Hasil Anyaman

  • Tikar

  • Tas atau dompet dari plastik

  • Keranjang bambu

  • Tempat pensil dari kertas anyam

  • Hiasan dinding

๐ŸŒŸ Nilai-nilai dalam Kegiatan Menganyam

  • Ketekunan dan kesabaran

  • Kreativitas dan imajinasi

  • Pelestarian budaya lokal

  • Kerja sama (jika dikerjakan berkelompok)

✅ Penilaian

  • Kerapian hasil anyaman

  • Keunikan pola atau motif

  • Pemilihan warna dan bahan

  • Kreativitas dalam desain

Kesimpulan

Alhamdulillah kegiatan belajar pada hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Murid sudah mampu memahami macam macam contoh hak dan kewajiban anak dirumah,sekolah dan masyarakat dengan baik.